Allah memberi
ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya sebesar dzarrah
atau debu:
Sebagaimana
firman Allah SWT dalam surat an nisaa ayat 40
40.
Sesungguhnya Allah tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika
ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar[298].
[298]
Maksudnya: Allah tidak akan mengurangi pahala orang-orang yang mengerjakan
kebajikan walaupun sebesar zarrah, bahkan kalau Dia berbuat baik pahalanya akan
dilipat gandakan oleh Allah.
Setiap kebaikan
yang kita lakukan mulai dari kewajiban seperti sholat, puasa, zakat hingga amal
yang sunnah insya Allah akan dibalas Allah pahala yang berlipat ganda. Namun
sayangnya saat kita meninggal, kita tidak akan mendapat pahala itu lagi. Saat
kita mati, terputus amal kita selain 3 amal yang di katakan Rasulullah dalam
hadistnya.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka
terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang
dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
1. Sedekah jariyah
Amalan yang
kita lakukan semasa hidup akan mengalir kepada kita tiada henti-hentinya.
Contohnya kita mewakafkan tanah kita untuk pembangunan masjid,sekolah,
membangun penginapan untuk para musafir,atau
menanam pohon mangga yang bisa dimakan buahnya atau pohon yang rindang
bisa tempati orang berteduh di bawahnya.
”Barang siapa
yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka
Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)
Ilmu yang
bermanfaat
Ilmu akan
bermanfaat jika kita sendiri terlebih dahulu mengamalkannya. Kemudian kita
ajarkan ke orang lain. Jika orang yang kita ajarkan itu juga mengamalkan
ilmunya, insya Allah kita akan mendapat pahala meski kita telah tiada.
Kita bisa
menjadi guru, dosen, atau mendirikan sekolah/pesantren sehingga ilmu yang
bermanfaat bisa diajarkan ke orang banyak.
Di zaman
sekarang ini kita bisa mengajarkan ilmu ke banyak orang sekaligus. Dengan
membuat buku yang bermanfaat, kita dapat membayangkan bagaimana kalau ada 1
juta orang yang membaca buku tersebut dan mengamalkannya.
Dengan membuat
website yang berisi ilmu yang bermanfaat misalnya website Islam sehingga
puluhan ribu orang bisa membaca dan mengamalkan ilmunya,Mendirikan TV Islam
atau TV Komunitas yang bisa memberikan ilmu yang bermanfaat.
Anak soleh yang
selalu mendoakannya
Jika kita punya
anak soleh yang mendoakan kita, insya Allah kita akan mendapat pahala juga
karena kita telah berjasa mendidik mereka sehingga jadi anak yang saleh.
Oleh karena itu
jika kita diamanahi anak oleh Allah, hendaknya kita didik mereka sebaik mungkin
hingga jadi anak yang saleh. Seorang ibu jangan ragu untuk meninggalkan
pekerjaannya di kantor agar bisa fokus mendidik anaknya.
Lalu bagaimana
jika kita tidak punya anak kandung?
“Barang siapa
yang membelai kepala anak yatim karena Allah SWT, maka baginya kebaikan yang
banyak daripada setiap rambut yang diusap. Dan barang siapa yang berbuat baik
kepada anak yatim perempuan dan lelaki, maka aku dan dia akan berada di syurga”
(Hadis riwayat Ahmad)
Di situ tidak
dijelaskan apakah anak saleh itu anak kandung atau bukan. Jadi jika kita
memelihara anak yatim pun kita tetap akan dapat pahala jika mereka menjadi anak
yang saleh dan mendoakan kita.
Paling tidak
jika ada anak dari saudara kita atau sepupu kita yang dalam kekurangan tidak
ada salahnya jika kita menyantuni dan Bantu meringankan bebannya. Bahkan
menyumbang ke keluarga miskin yang ada anaknya pun atau panti asuhan insya
Allah bisa mendapatkan pahala.
Post Comment